KATA HEIAN
1.HEIAN SHODAN
Heian berarti “Pikiran Penuh Kedamaian”. Kata ini adalah kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang diciptakan oleh Yasutsune Itosu (salah satu guru Gichin Funakoshi). Meskipun tidak diketahui bagaimana Kata Heian ini diciptakan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebih tinggi tingkatannya yaitu Kata Kanku-Dai. Itosu menciptakan Kata Heian untuk memperkenalkan Karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan tehnik yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan. Heian Kata merupakan Kata Shorin, yang memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan.
Hal Penting :
Sikap kedepan dan Pukulan gerak maju. Memiliki 21 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
2. HEIAN NIDAN
Heian Nidan berarti seri Heian yang kedua. Aslinya Kata ini merupakan Kata yang pertama, tetapi Gichin Funakoshi merubahnya, karena Kata ini lebih sulit untuk dipelajari maupun mengajarinya. Kata ini berhubungan dengan Kata Bassai-Dai.
Hal Penting :
Sikap balik kebelakang,tendangan menyamping,membalikan posisi pinggang/pinggul dan kombinasi tehnik. Memiliki 26 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
3. HEIAN SANDAN
Heian Sandan berarti Heian yang ketiga dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte.
Hal Penting :
Sikap kesamping dan tangkisan atas (atas bahu/kepala). Memilki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
Heian berarti “Pikiran Penuh Kedamaian”. Kata ini adalah kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang diciptakan oleh Yasutsune Itosu (salah satu guru Gichin Funakoshi). Meskipun tidak diketahui bagaimana Kata Heian ini diciptakan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebih tinggi tingkatannya yaitu Kata Kanku-Dai. Itosu menciptakan Kata Heian untuk memperkenalkan Karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan tehnik yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan. Heian Kata merupakan Kata Shorin, yang memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan.
Hal Penting :
Sikap kedepan dan Pukulan gerak maju. Memiliki 21 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
2. HEIAN NIDAN
Heian Nidan berarti seri Heian yang kedua. Aslinya Kata ini merupakan Kata yang pertama, tetapi Gichin Funakoshi merubahnya, karena Kata ini lebih sulit untuk dipelajari maupun mengajarinya. Kata ini berhubungan dengan Kata Bassai-Dai.
Hal Penting :
Sikap balik kebelakang,tendangan menyamping,membalikan posisi pinggang/pinggul dan kombinasi tehnik. Memiliki 26 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
3. HEIAN SANDAN
Heian Sandan berarti Heian yang ketiga dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte.
Hal Penting :
Sikap kesamping dan tangkisan atas (atas bahu/kepala). Memilki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
4. HEIAN YONDAN
Heian Yondan berarti Heian keempat dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Kanku-Dai.
Hal Penting :
Pengembangan/kontraksi, tangkisan dan tehnik penyelesaian. Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
5. HEIAN GODAN
Heian Godan berarti Kata Heian kelima dari Seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Gankaku.
Hal Penting :
Fleksibilitas dan Keseimbangan. Memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
KATA TEKKI
6. TEKKI SHODAN
Tekki berarti kuda besi atau posisi berkuda. Tekki Shodan adalah Kata Tekki pertama dalam seri Kata Tekki. Kata Tekki adalah Kata Shorei, menggambarkan kekuatan, tehnik yang penuh tenaga. Kata Tekki diciptakan dan direvisi oleh Yasutsune Itosu. Gichin Funakoshi menghabiskan waktu tiga tahun untuk belajar dan menguasai masing-masing Kata Tekki ini (pada waktu itu, setiap murid menghabiskan beberapa tahun untuk mempelajari Kata). Tekki Shodan mempunyai nama asli Naihanchi dan diperkenalkan oleh Yasutsune Itosu, Tekki Nidan dan Sandan diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Belum ada penjelasan yang memadai kenapa Tekki memiliki perlintasan gerakan satu garis, meskipun kadang terpikir dilakukan dengan baju besi dan/atau diatas punggung kuda (hal ini tidak bisa diaplikasikan secara teknis). Makna dari Kata ini dapat juga pertahanan dengan latar belakang dinding/tembok atau diatas perahu.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul, dan sikap kesamping. Memiliki 29 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
7. TEKKI NIDAN
Tekki Nidan berarti Kata kedua dari seri Kata Tekki. Tekki Nidan dan Tekki Sandan dipelajari untuk pertama kali pada level sabuk Coklat, tetapi tidak dipelajari secara intensif hingga tingkat sabuk Hitam.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 24 gerakan , dengan waktu aplikasi 50 detik.
8. TEKKI SANDAN
Tekki Sandan berarti Kata Tekki yang ketiga dari seri Kata Tekki.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 36 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
KATA LANJUTAN
9. BASSAI-DAI
Bassai-Dai berarti menghancurkan pertahanan musuh dengan kecerdikan dan menemukan kelemahan lawan (kebanyakan mengartikan “Gempuran Yang Sangat Kuat”). Kata ini dipelajari pada tingkat Kyu 3 hingga tingkat Shodan (Dan I). Aslinya disebut Passai, Kata ini pertama kali diperlihatkan di Tomari dan Shuri. Bassai-Dai adalah Kata Shorin.
Hal Penting
Rotasi Pinggul, kekuatan penuh, semangat yang kuat dan luapan tenaga, ketidak-untungan harus menjadi keuntungan. Memiliki 42 gerakan, dengan waktu aplikasi 60 detik.
10. BASSAI-SHO
Bassai-Sho berarti lebih rendah dari Bassai-Dai. Kata Shorin ini diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Kata ini lembut, tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-Dai.
Hal Penting
Tangkisan yang sangat kuat dan serangan balik yang sangat tajam. Memiliki 27 gerakan.
11. KANKU-DAI
Kanku-Dai berarti melihat dunia atau langit (dari gerakan pertama). Kata Dai menunjukkan bahwa Kata ini merupakan Kata Kanku terhebat. Kanku-Dai bernama asli Kushanku, nama seorang ahli bela diri Cina yang datang ke Okinawa pada abad ke-18. Kata ini merupakan Kata favorit dari Gichin Funakoshi dan Kata ini yang beliau pilih untuk di demonstrasikan diluar Okinawa. Gichin Funakoshi yakin bahwa Kanku-Dai memiliki semua element dasar dari Karate Shotokan. Kata ini juga merupakan favorit Sensei Okazaki yang mendemonstrasikan kata ini di buku The Best Karate. Kata ini juga menjadi bahan ujian sebagai Kata kedua dalam Ujian Nidan (Dan II).
Hal Penting
Tehnik yang cepat dan lamban, penuh tenaga dan lembut, pemekaran dan penciutan, dan lompatan dan membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar terkepung oleh musuh. Keadaan/situasi juga merupakan hal penting, karena panjangnya Kata. Memiliki 65 gerakan dengan waktu aplikasi 90 detik.
12. KANKU-SHO
Kanku-Sho berarti Kata terendah didalam Kata Kanku. Kata Shorin ini merupakan perpaduan antara Heian Yondan dan Kanku-Dai.
Hal Penting
Penggunaan tenaga dengan benar, kecepatan dan pemekaran/penciutan dari otot. Memiliki 47 gerakan.
13. JITTE
Jitte (kadang dibaca Jutte) berarti tangan sepuluh atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal dari Tomari. Kata ini mungkin diperagakan dengan tongkat di tangan. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan (hanya Jitte dan Gion yang tidak mengalami perubahan).
Hal Penting
Rotasi pinggul, dan tangkisan dengan tongkat. Memiliki 24 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
14. HANGETSU
Hangetsu berarti Bulan Separuh/Setengah Bulan (berarti juga nama sikap utama dalam Kata). Kata ini adalah asli Cina dan nama aslinya adalah Seisan atau Seishan. Kata ini diperagakan pertama kali di Tomari. Kata ini adalah Kata Shorei.
Hal Penting
Pemekaran/penciutan, putaran lengan dan pergerakan kaki serta pernapasan. Memiliki 41 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
15. EMPI
Empi (kadang disebut Enpi) berarti Burung Wallet Terbang. Kata Shorin ini dipelajari teutama di Tomari (hingga Restorasi Meiji, disebarkan ke Shuri dan Naha). Kata ini sebelumnya dikenal dengan nama Wansu atau Wanshu (Setelah seorang ahli beladiri Cina datang ke Okinawa ). Nama Kata ini diganti oleh Gichin Funakoshi. Yasutsune Itosu membuat perbaikan yang sangat berarti dari gerakan Kata yang asli.
Hal Penting :
Pengembangan/kontraksi, tangkisan dan tehnik penyelesaian. Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
5. HEIAN GODAN
Heian Godan berarti Kata Heian kelima dari Seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Gankaku.
Hal Penting :
Fleksibilitas dan Keseimbangan. Memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
KATA TEKKI
6. TEKKI SHODAN
Tekki berarti kuda besi atau posisi berkuda. Tekki Shodan adalah Kata Tekki pertama dalam seri Kata Tekki. Kata Tekki adalah Kata Shorei, menggambarkan kekuatan, tehnik yang penuh tenaga. Kata Tekki diciptakan dan direvisi oleh Yasutsune Itosu. Gichin Funakoshi menghabiskan waktu tiga tahun untuk belajar dan menguasai masing-masing Kata Tekki ini (pada waktu itu, setiap murid menghabiskan beberapa tahun untuk mempelajari Kata). Tekki Shodan mempunyai nama asli Naihanchi dan diperkenalkan oleh Yasutsune Itosu, Tekki Nidan dan Sandan diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Belum ada penjelasan yang memadai kenapa Tekki memiliki perlintasan gerakan satu garis, meskipun kadang terpikir dilakukan dengan baju besi dan/atau diatas punggung kuda (hal ini tidak bisa diaplikasikan secara teknis). Makna dari Kata ini dapat juga pertahanan dengan latar belakang dinding/tembok atau diatas perahu.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul, dan sikap kesamping. Memiliki 29 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
7. TEKKI NIDAN
Tekki Nidan berarti Kata kedua dari seri Kata Tekki. Tekki Nidan dan Tekki Sandan dipelajari untuk pertama kali pada level sabuk Coklat, tetapi tidak dipelajari secara intensif hingga tingkat sabuk Hitam.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 24 gerakan , dengan waktu aplikasi 50 detik.
8. TEKKI SANDAN
Tekki Sandan berarti Kata Tekki yang ketiga dari seri Kata Tekki.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 36 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
KATA LANJUTAN
9. BASSAI-DAI
Bassai-Dai berarti menghancurkan pertahanan musuh dengan kecerdikan dan menemukan kelemahan lawan (kebanyakan mengartikan “Gempuran Yang Sangat Kuat”). Kata ini dipelajari pada tingkat Kyu 3 hingga tingkat Shodan (Dan I). Aslinya disebut Passai, Kata ini pertama kali diperlihatkan di Tomari dan Shuri. Bassai-Dai adalah Kata Shorin.
Hal Penting
Rotasi Pinggul, kekuatan penuh, semangat yang kuat dan luapan tenaga, ketidak-untungan harus menjadi keuntungan. Memiliki 42 gerakan, dengan waktu aplikasi 60 detik.
10. BASSAI-SHO
Bassai-Sho berarti lebih rendah dari Bassai-Dai. Kata Shorin ini diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Kata ini lembut, tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-Dai.
Hal Penting
Tangkisan yang sangat kuat dan serangan balik yang sangat tajam. Memiliki 27 gerakan.
11. KANKU-DAI
Kanku-Dai berarti melihat dunia atau langit (dari gerakan pertama). Kata Dai menunjukkan bahwa Kata ini merupakan Kata Kanku terhebat. Kanku-Dai bernama asli Kushanku, nama seorang ahli bela diri Cina yang datang ke Okinawa pada abad ke-18. Kata ini merupakan Kata favorit dari Gichin Funakoshi dan Kata ini yang beliau pilih untuk di demonstrasikan diluar Okinawa. Gichin Funakoshi yakin bahwa Kanku-Dai memiliki semua element dasar dari Karate Shotokan. Kata ini juga merupakan favorit Sensei Okazaki yang mendemonstrasikan kata ini di buku The Best Karate. Kata ini juga menjadi bahan ujian sebagai Kata kedua dalam Ujian Nidan (Dan II).
Hal Penting
Tehnik yang cepat dan lamban, penuh tenaga dan lembut, pemekaran dan penciutan, dan lompatan dan membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar terkepung oleh musuh. Keadaan/situasi juga merupakan hal penting, karena panjangnya Kata. Memiliki 65 gerakan dengan waktu aplikasi 90 detik.
12. KANKU-SHO
Kanku-Sho berarti Kata terendah didalam Kata Kanku. Kata Shorin ini merupakan perpaduan antara Heian Yondan dan Kanku-Dai.
Hal Penting
Penggunaan tenaga dengan benar, kecepatan dan pemekaran/penciutan dari otot. Memiliki 47 gerakan.
13. JITTE
Jitte (kadang dibaca Jutte) berarti tangan sepuluh atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal dari Tomari. Kata ini mungkin diperagakan dengan tongkat di tangan. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan (hanya Jitte dan Gion yang tidak mengalami perubahan).
Hal Penting
Rotasi pinggul, dan tangkisan dengan tongkat. Memiliki 24 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
14. HANGETSU
Hangetsu berarti Bulan Separuh/Setengah Bulan (berarti juga nama sikap utama dalam Kata). Kata ini adalah asli Cina dan nama aslinya adalah Seisan atau Seishan. Kata ini diperagakan pertama kali di Tomari. Kata ini adalah Kata Shorei.
Hal Penting
Pemekaran/penciutan, putaran lengan dan pergerakan kaki serta pernapasan. Memiliki 41 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
15. EMPI
Empi (kadang disebut Enpi) berarti Burung Wallet Terbang. Kata Shorin ini dipelajari teutama di Tomari (hingga Restorasi Meiji, disebarkan ke Shuri dan Naha). Kata ini sebelumnya dikenal dengan nama Wansu atau Wanshu (Setelah seorang ahli beladiri Cina datang ke Okinawa ). Nama Kata ini diganti oleh Gichin Funakoshi. Yasutsune Itosu membuat perbaikan yang sangat berarti dari gerakan Kata yang asli.
Hal Penting
Tinggi rendah posisi badan, gerakan yang cepat (kecepatan). Memiliki 37 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
16. GANKAKU
Gankanku berarti “Burung Bangau Diatas Karang” (nama ini diambil dari salah satu posisi dalam Kata ini – ada posisi dimana seperti burung bangau dengan satu kaki, sebagai serangan dalam mempertahankan diri). Ini merupakan Kata yang sudah sangat tua, aslinya bernama Chinto, kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi. Kata ini disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku merupakan Kata Shorin (walaupun kadang dikatakan sebagai Kata Shorei).
Hal Penting
Keseimbangan dan tendangan kesamping. Memiliki 42 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
17. GION
Arti dari Gion (Kadang dibaca Jion) belum ditemukan. Ini merupakan Kata Shorei yang diberi nama setelah rahib Cina datang ke Okinawa. Gion juga merupakan nama pura di Jepang dan Cina. Dan Gion dikenal sebagai nama rahib Budha Suci. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan. Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion ini juga dipelajari aliran Karate Wado-Ryu. Didalam mengambil nama dari rahib Budha Suci, Gion berkonotasi ketenangan, penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan dalam mempelajarinya. Kata ini didemonstrasikan oleh Sensei Tanaka dalam buku The Best Karate.
Hal Penting
Ketenangan, gerakan penuh tenaga, dengan semangat bertarung yang hebat. Memiliki 47 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
18. CHINTE
Chinte berarti “Tangan Ajaib”. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terdiri dari beberapa tehnik Cina yang tidak ditemukan dalam Karate Shotokan. Gichin Finakoshi mengganti namanya menjadi Shoin, tetapi kemudian kembali lagi kenama yang dahulu. Sangat sulit untuk menguasai pengunaan tenaga yang benar pada Kata ini.
Hal penting
Memiliki 33 gerakan.
19. UNSU
Unsu berarti “Tangan Bagaikan Awan”. Kata ini merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan dengan arti tehnik tangan menyapu lawan seperti awan terbelah pisau dilangit. Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan “Burung gagak yang menakutkan mencoba menari “, jika Kata Heian, Kanku-Dai, Empi dan Gion sebelumnya telah dikuasai.
Hal Penting
Lompatan Tinggi dan rendah, tenik menendang, berpura-pura dan menggunakan beberapa bagian tubuh sebagai senjata. Memiliki 48 gerakan.
20. SOCH
Tinggi rendah posisi badan, gerakan yang cepat (kecepatan). Memiliki 37 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
16. GANKAKU
Gankanku berarti “Burung Bangau Diatas Karang” (nama ini diambil dari salah satu posisi dalam Kata ini – ada posisi dimana seperti burung bangau dengan satu kaki, sebagai serangan dalam mempertahankan diri). Ini merupakan Kata yang sudah sangat tua, aslinya bernama Chinto, kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi. Kata ini disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku merupakan Kata Shorin (walaupun kadang dikatakan sebagai Kata Shorei).
Hal Penting
Keseimbangan dan tendangan kesamping. Memiliki 42 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
17. GION
Arti dari Gion (Kadang dibaca Jion) belum ditemukan. Ini merupakan Kata Shorei yang diberi nama setelah rahib Cina datang ke Okinawa. Gion juga merupakan nama pura di Jepang dan Cina. Dan Gion dikenal sebagai nama rahib Budha Suci. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan. Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion ini juga dipelajari aliran Karate Wado-Ryu. Didalam mengambil nama dari rahib Budha Suci, Gion berkonotasi ketenangan, penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan dalam mempelajarinya. Kata ini didemonstrasikan oleh Sensei Tanaka dalam buku The Best Karate.
Hal Penting
Ketenangan, gerakan penuh tenaga, dengan semangat bertarung yang hebat. Memiliki 47 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
18. CHINTE
Chinte berarti “Tangan Ajaib”. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terdiri dari beberapa tehnik Cina yang tidak ditemukan dalam Karate Shotokan. Gichin Finakoshi mengganti namanya menjadi Shoin, tetapi kemudian kembali lagi kenama yang dahulu. Sangat sulit untuk menguasai pengunaan tenaga yang benar pada Kata ini.
Hal penting
Memiliki 33 gerakan.
19. UNSU
Unsu berarti “Tangan Bagaikan Awan”. Kata ini merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan dengan arti tehnik tangan menyapu lawan seperti awan terbelah pisau dilangit. Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan “Burung gagak yang menakutkan mencoba menari “, jika Kata Heian, Kanku-Dai, Empi dan Gion sebelumnya telah dikuasai.
Hal Penting
Lompatan Tinggi dan rendah, tenik menendang, berpura-pura dan menggunakan beberapa bagian tubuh sebagai senjata. Memiliki 48 gerakan.
20. SOCH
Sochin berarti perasaan/keadaan tenang ditengah orang (dan nama ini diambil dari posisi utama didalam Kata ini). Kata Sochin merupakan Kata Shorei, dimodifikasi oleh Yoshitaka Funakoshi (anak dari Gichin Funakoshi).
Hal Penting
Lamban, gerakan penuh tenaga dan sikap sochin ( juga disebut sikap fudo-dachi ). Memilki 40 gerakan.
21. NIJUSHIHO
Nijushiho berarti 24 (dua puluh empat) langkah (sekara
Hal Penting
Lamban, gerakan penuh tenaga dan sikap sochin ( juga disebut sikap fudo-dachi ). Memilki 40 gerakan.
21. NIJUSHIHO
Nijushiho berarti 24 (dua puluh empat) langkah (sekara
yang memiliki 30 gerakan, tetapi aslinya adalah 24 gerakan kaki). Makna dari Kata ini adalah sebuah gambaran alami aliran air atau ombak (kadang gerakannya lamban dengan segala keagungan, kadang kuat dan cepat).
Kata ini merupakan Kata Shorin (meskipun ada yang mengklaim sebagai Kata Shorei). Kata ini adalah Kata favorit instru
ktur Frank Woon-A-Tai. Pada tahun1934 Guru Gichin Funakoshi memerintahkan
Masatoshi Nakayama untuk mempelajari Kata ini dari Guru Shito-Ryu, Kenwa Mabuni. Kata ini secara bertahap disesuaikan dengan tehnik Shotokan.
Hal Penting
Penggabungan total dari bermacam kekuatan dan kecepatan (Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa kata ini dapat menyerupai sebuah “Tarian” tanpa kepandaian yang sempurna untuk melakukannya).
22. GOJUSHIHO-DAI
Gojushiho-Dai berarti 54 (lima puluh empat) langkah (sekarang 62 gerakan). Kata Shorin ini terinspirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruhnya. Nama lamanya adalah Useshi. Kata ini asli dari Cina dan dipelajari di Cina hingga abad ke-20. Masatoshi Nakayama juga mempelajari Kata Gojushiho ketika dia belajar Nijushiho dengan Mabuni.
Hal Penting
Dengan segala kelembutan dan tehnik aliran.
23. GOJUSHIHO-SHO
Gojushiho-Sho berarti kata terendah di Kata Gojushiho. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terinpirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruh, sayap dan cakarnya. Kemampuan tehnik tingkat tinggi sangat dibutuhkan untuk memainkan atau mengerti Kata ini.
Hal Penting
Satu hal penting dalam Kata ini adalah tehnik tangan pedang. Memiliki 65 gerakan yang mudah dikacaukan dengan gerakan Gojushiho-Dai.
24. MEIKYO
Meikyo berarti cermin membersihkan cermin (kembali mengasah tehnik Karate dengan latihan yang berulang untuk mendapatkan sebuah pengertian yang jernih tentang tehnik dan karakter Karate). Kata Shorei ini memiliki pengusaan tehnik dalam Kata Heian dengan bentuk Kata yang lebih lunak dan tenang. Nama asli Kata ini adalah Rohai. Kata ini merupakan Kata favorit Sensei Masatoshi Nakayama. Menurut cerita asli, Kata ini diambil dari sebuah tarian untuk meminta Tuhan memunculkan Dewa Matahari (Amaterasu) dari goa dimana dia bersembunyi.
Hal Penting
Memiliki 32 gerakan.
25. WANKAN
Wankan berarti “Mahkota Raja”. Kata Shorin ini tidak dijelaskan dalam buku The Best Karate. Wankan adalah Kata terpendek dari semua Kata aliran shotokan. Kata ini aslinya dipelajari di Tomari, terdiri dari gerakan lembut dan ringan dari apa yang sekarang kita lihat dalam kata aliran Shotokan.
26. JI’IN
Ji’in diciptakan sebagai sebuah penghormatan terhadap kematian dan ketenangan/ penuh kekuatan dari Gion. Nama aslinya tidak diketahui dan namanya mungkin diambil dari sumber
Hal Penting
Penggabungan total dari bermacam kekuatan dan kecepatan (Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa kata ini dapat menyerupai sebuah “Tarian” tanpa kepandaian yang sempurna untuk melakukannya).
22. GOJUSHIHO-DAI
Gojushiho-Dai berarti 54 (lima puluh empat) langkah (sekarang 62 gerakan). Kata Shorin ini terinspirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruhnya. Nama lamanya adalah Useshi. Kata ini asli dari Cina dan dipelajari di Cina hingga abad ke-20. Masatoshi Nakayama juga mempelajari Kata Gojushiho ketika dia belajar Nijushiho dengan Mabuni.
Hal Penting
Dengan segala kelembutan dan tehnik aliran.
23. GOJUSHIHO-SHO
Gojushiho-Sho berarti kata terendah di Kata Gojushiho. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terinpirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruh, sayap dan cakarnya. Kemampuan tehnik tingkat tinggi sangat dibutuhkan untuk memainkan atau mengerti Kata ini.
Hal Penting
Satu hal penting dalam Kata ini adalah tehnik tangan pedang. Memiliki 65 gerakan yang mudah dikacaukan dengan gerakan Gojushiho-Dai.
24. MEIKYO
Meikyo berarti cermin membersihkan cermin (kembali mengasah tehnik Karate dengan latihan yang berulang untuk mendapatkan sebuah pengertian yang jernih tentang tehnik dan karakter Karate). Kata Shorei ini memiliki pengusaan tehnik dalam Kata Heian dengan bentuk Kata yang lebih lunak dan tenang. Nama asli Kata ini adalah Rohai. Kata ini merupakan Kata favorit Sensei Masatoshi Nakayama. Menurut cerita asli, Kata ini diambil dari sebuah tarian untuk meminta Tuhan memunculkan Dewa Matahari (Amaterasu) dari goa dimana dia bersembunyi.
Hal Penting
Memiliki 32 gerakan.
25. WANKAN
Wankan berarti “Mahkota Raja”. Kata Shorin ini tidak dijelaskan dalam buku The Best Karate. Wankan adalah Kata terpendek dari semua Kata aliran shotokan. Kata ini aslinya dipelajari di Tomari, terdiri dari gerakan lembut dan ringan dari apa yang sekarang kita lihat dalam kata aliran Shotokan.
26. JI’IN
Ji’in diciptakan sebagai sebuah penghormatan terhadap kematian dan ketenangan/ penuh kekuatan dari Gion. Nama aslinya tidak diketahui dan namanya mungkin diambil dari sumber
yang sama dengan Gion. Pembahasan tentang ini belum selesai dalam buku The Best Karate
Sejarah Karate
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, keberadaan beladiri jadi suatu kebutuhan manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata utama guna melindungi diri menghadapi kerasnya kenyataan duniawi. Asal-usul karate berasal dari kempo alias seni beladiri tinju Cina (China Boxing)-diciptakan oleh Darma, Guru Budha yang Agung, manakala tengah bermeditasi di Biara Shorinji, Mt-Sung, Provinsi Henan, Cina (generasi Darma selanjutnya menyebut beladiri ini dengan nama Shorinji Kempo)- yang berakar di Okinawa melalui kontaknya dengan Cina pada medio abad ke-14. Pada abad itu, pengadilan Bakhuco (di bawah penguasa setempat) di Okinawa membuat larangan penggunaan senjata. Itulah sebabnya embrio beladiri karate muncul. Dalam budaya (bahasa) Cina, kempo berasal dari kata kara yang berarti Cina dan te yang berarti tangan. Di Jepang, pada proses perkembangannya kemudian, kara berarti kosong dan te berarti tangan.
Jadi hakikatnya, seni beladiri karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan tangan kosong. Lahirnya karate sebagai seni beladiri diketahui pada abad ke-19. Adalah Matsumara Shukon (1797-1896)-seorang prajurit samurai dan pelindung Raja Soko Okinawa-yang berjasa melahirkan seni beladiri karate. Ia menciptakannya dengan menggabungkan unsur seni militer Jepang (bushido).
Matsumara adalah pendukung adanya dua kebijakan : latihan militer (fisik) dan kesarjanaan (intelektualitas). Ia-lah anggota kelas berkuasa di Pulau Ryuku yang berjasa meletakkan pondasi dasar dan pengembangan ilmu karate.
Gichin Funakoshi, penemu shotokan, mengemukakan suatu filosofi bahwa karate yang sesungguhnya adalah dalam kehidupan sehari-hari, pikiran dan tubuh seseorang dilatih dan dikembangkan dalam kerendahan hati. Dan, pada sat-saat kritis, ia akan mengabdi seluruhnya pada keadilan. Pemahaman terhadap karate digambarkan pula sebagai seni perang atau metode beladiri yang meliputi bermacam-macam teknik, termasuk bertahan, menyerang, mengelak, bahkan merobohkan.
Latihan karate dapat dibagi menjadi tiga aspek : kihon (dasar), kata (bentuk), kumite (lakuan). Kata karate merupakan kombinasi dari dua karakter (kata) Jepang: kara berarti kosong dan te yang berarti tangan. Maka karate dapat diartikan dengan tangan kosong.
Ditambah sufiks (akhiran)-do (baca : doe), berarti cara. Jadi, karate-do menerapkan karate sebagai cara hidup yang lebih dari sekedar mempertahankan diri.
Dalam karate-do tradisional, kita selalu diingatkan : musuh utama adalah diri kita sendiri. Funakoshi mengatakan, Pikiran dan teknik menjadi satu dalam karate. Kita berusaha membuat teknik fisik kita sebagai ekspresi dari apa yang diinginkan pikiran kita, pun meningkatkan pemusatan pikiran kita dengan memahami inti dari teknik fisik. Dengan menyempurnakan gerakan karate, kita juga menyempurnakan jiwa dan mental.
Sebagai contoh, meniadakan gerakan dalam gerakan karate yang lemah dan ragu-ragu dapat membantu menghilangkan kelemahan dan keragu-raguan berpikir, begitu pula sebaliknya. Dengan makna itu, karate menjadi suatu cara hidup, dimana kita mencoba untuk menjadi orang yang kuat, tapi bahagia dan penuh kedamaian.
Seperti yang dimaksud Tsutomu Ohshima, Kepala Instruktur (Shihan) Shotokan Karate America (SKA), Kita harus cukup kuat mengekspresikan pikiran kita terhadap lawan, kapan saja, dimana saja. Tapi, kita harus tenang mengekspresikan diri kita secara rendah hati. Ada salah satu bentuk latihan karate yang unik dalam SKA. Latihan itu dinamakan latihan khusus, yaitu satu seri dari latihan karate dimana kita mencoba untuk menghadapi diri kita sendiri dan menyempurnakan mental dan jiwa kita.
20 Filosofi Karate Gichin Funakoshi, Diantaranya :
Karate diawali dengan pemberian hormat dan diakhiri dengan pemberian hormat pula.
Tak ada serangan pertama pada karate.
Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan.
Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain.
Semangat yang utama, teknik kemudian.
Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu.
Kecelekaan timbul lantara kecerobohan.
Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa di dojo.
Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup dan tak punya batasan.
Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi).
Karate seperti air yang mendidih. Jika kamu tak memanaskannya secara teratur, ia akan menjadi dingin.
Janganlah kamu berpikir kamu harus menang, tapi berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah.
Kemenangan tergantung pada keahlianmu membedakan titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak.
Pertarungan didasari oleh bagaimana kamu bergerak secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawanmu).
Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang.
Jika kamu meninggalkan rumah, berpikirlah bahwa kamu memiliki banyak lawan yang menanti. Tingkah lakumulah yang mengundang masalah bagi mereka.
Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri, posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli.
Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal lain.
Jangan lupa secara tepat memperagakan kelebihan dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat lambatnya teknik.
Selalu berpikir dan berusahalah menemukan cara untuk hidup dengan aturan-aturan di atas setiap hari.
Murid Gichin Funakoshi yg terkenal
1. Hironori Ohtsuka (1892-1982), pendiri Wado-Ryu
2. Shinken Taira ( 1897-1970), pendiri Ryuku-Kobudo
3. Yasuhiro Konishi
4. Isao Obata
5. Gigo Funakoshi (1906-1945)
6. Shigeru Egami (1912-1981), Shotokan
7. Masatoshi Nakayama (1913-1987), Shotokan JKA
8. Masutatsu Oyama (1923-1994), pendiri Kyoyushin-Ryu
9. Hidetaka Nishiyama, Shotokan ITKF
10. Hirokazu Kanazawa (1921- sekarang), Shotokan SKIF
11. Tsutomu Okazaki
12. Takeshi Shimoda
13. Shinken Gima
14. Kimo Ito
15. Genshin Hironishi
16. Taiji Kase
17. Hiroshi Noguchi
18. Tomasaburo Okano
19. Fusajiro Takagi
20. Masamoto Takagi
21. Tasuo Yamada
Jadi hakikatnya, seni beladiri karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan tangan kosong. Lahirnya karate sebagai seni beladiri diketahui pada abad ke-19. Adalah Matsumara Shukon (1797-1896)-seorang prajurit samurai dan pelindung Raja Soko Okinawa-yang berjasa melahirkan seni beladiri karate. Ia menciptakannya dengan menggabungkan unsur seni militer Jepang (bushido).
Matsumara adalah pendukung adanya dua kebijakan : latihan militer (fisik) dan kesarjanaan (intelektualitas). Ia-lah anggota kelas berkuasa di Pulau Ryuku yang berjasa meletakkan pondasi dasar dan pengembangan ilmu karate.
Gichin Funakoshi, penemu shotokan, mengemukakan suatu filosofi bahwa karate yang sesungguhnya adalah dalam kehidupan sehari-hari, pikiran dan tubuh seseorang dilatih dan dikembangkan dalam kerendahan hati. Dan, pada sat-saat kritis, ia akan mengabdi seluruhnya pada keadilan. Pemahaman terhadap karate digambarkan pula sebagai seni perang atau metode beladiri yang meliputi bermacam-macam teknik, termasuk bertahan, menyerang, mengelak, bahkan merobohkan.
Latihan karate dapat dibagi menjadi tiga aspek : kihon (dasar), kata (bentuk), kumite (lakuan). Kata karate merupakan kombinasi dari dua karakter (kata) Jepang: kara berarti kosong dan te yang berarti tangan. Maka karate dapat diartikan dengan tangan kosong.
Ditambah sufiks (akhiran)-do (baca : doe), berarti cara. Jadi, karate-do menerapkan karate sebagai cara hidup yang lebih dari sekedar mempertahankan diri.
Dalam karate-do tradisional, kita selalu diingatkan : musuh utama adalah diri kita sendiri. Funakoshi mengatakan, Pikiran dan teknik menjadi satu dalam karate. Kita berusaha membuat teknik fisik kita sebagai ekspresi dari apa yang diinginkan pikiran kita, pun meningkatkan pemusatan pikiran kita dengan memahami inti dari teknik fisik. Dengan menyempurnakan gerakan karate, kita juga menyempurnakan jiwa dan mental.
Sebagai contoh, meniadakan gerakan dalam gerakan karate yang lemah dan ragu-ragu dapat membantu menghilangkan kelemahan dan keragu-raguan berpikir, begitu pula sebaliknya. Dengan makna itu, karate menjadi suatu cara hidup, dimana kita mencoba untuk menjadi orang yang kuat, tapi bahagia dan penuh kedamaian.
Seperti yang dimaksud Tsutomu Ohshima, Kepala Instruktur (Shihan) Shotokan Karate America (SKA), Kita harus cukup kuat mengekspresikan pikiran kita terhadap lawan, kapan saja, dimana saja. Tapi, kita harus tenang mengekspresikan diri kita secara rendah hati. Ada salah satu bentuk latihan karate yang unik dalam SKA. Latihan itu dinamakan latihan khusus, yaitu satu seri dari latihan karate dimana kita mencoba untuk menghadapi diri kita sendiri dan menyempurnakan mental dan jiwa kita.
20 Filosofi Karate Gichin Funakoshi, Diantaranya :
Karate diawali dengan pemberian hormat dan diakhiri dengan pemberian hormat pula.
Tak ada serangan pertama pada karate.
Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan.
Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain.
Semangat yang utama, teknik kemudian.
Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu.
Kecelekaan timbul lantara kecerobohan.
Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa di dojo.
Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup dan tak punya batasan.
Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi).
Karate seperti air yang mendidih. Jika kamu tak memanaskannya secara teratur, ia akan menjadi dingin.
Janganlah kamu berpikir kamu harus menang, tapi berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah.
Kemenangan tergantung pada keahlianmu membedakan titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak.
Pertarungan didasari oleh bagaimana kamu bergerak secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawanmu).
Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang.
Jika kamu meninggalkan rumah, berpikirlah bahwa kamu memiliki banyak lawan yang menanti. Tingkah lakumulah yang mengundang masalah bagi mereka.
Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri, posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli.
Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal lain.
Jangan lupa secara tepat memperagakan kelebihan dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat lambatnya teknik.
Selalu berpikir dan berusahalah menemukan cara untuk hidup dengan aturan-aturan di atas setiap hari.
Murid Gichin Funakoshi yg terkenal
1. Hironori Ohtsuka (1892-1982), pendiri Wado-Ryu
2. Shinken Taira ( 1897-1970), pendiri Ryuku-Kobudo
3. Yasuhiro Konishi
4. Isao Obata
5. Gigo Funakoshi (1906-1945)
6. Shigeru Egami (1912-1981), Shotokan
7. Masatoshi Nakayama (1913-1987), Shotokan JKA
8. Masutatsu Oyama (1923-1994), pendiri Kyoyushin-Ryu
9. Hidetaka Nishiyama, Shotokan ITKF
10. Hirokazu Kanazawa (1921- sekarang), Shotokan SKIF
11. Tsutomu Okazaki
12. Takeshi Shimoda
13. Shinken Gima
14. Kimo Ito
15. Genshin Hironishi
16. Taiji Kase
17. Hiroshi Noguchi
18. Tomasaburo Okano
19. Fusajiro Takagi
20. Masamoto Takagi
21. Tasuo Yamada
Pengetahuan Dasar Karate
PERSIAPAN
Mempelajari karate-do bukanlah hal yang sulit dan bukan juga hal yang mudah. Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental yang memadai. Dalam karate-do tidak dituntut fisik yang prima agar bisa mempelajarinya, begitu pula dengan mental. Fisik dan mental akan terbentuk ketika kita mempelajari karate secara baik dan benar, karena sesungguhnya itulah tujuan karate-do.
Pengenalan dan proses adaptasi fisik dan mental akan terjadi secara alami, karena tehnik karate diciptakan sesuai dengan batas-batas kelenturan tubuh manusia.
Pembentukan mental akan diarahkan melalui filosofi yang terkandung dalam ajaran karate-do, penekanan pada semangat akan sangat bernilai kepada pembentukan kepribadian seorang karateka, didalam jiwa yang penuh semangat tidak ada yang tidak mungkin tercapai, itulah karate-do.
PAKAIAN KARATE
Pakaian karate dalam istilah karate ( jepang ) disebut “DOGI”. Pakaian karate didesign seperti “kimono” ( pakaian tradisional jepang ). Terbuat dari bahan yang beragam yang memiliki kekuatan berbeda pula. Warna dasar pakaian resmi karate adalah putih. Terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu baju dan celana.
CARA MEMAKAI SABUK
Cara memakai sabuk merupakan hal yang tidak boleh dipandang kecil. Penampilan seorang karateka dapat mempresentasikan tingkat penguasaan terhadap ilmu karate yang dia pelajari. Menggunakan sabuk karate dengan baik merupakan tanda bahwa seorang karateka memiliki semangat yang tinggi dan pernghormatan yang tinggi terhadap ilmu karate itu sendiri. Dibawah ini adalah cara memakai sabuk karate yang baik dan benar.
Mempelajari karate-do bukanlah hal yang sulit dan bukan juga hal yang mudah. Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental yang memadai. Dalam karate-do tidak dituntut fisik yang prima agar bisa mempelajarinya, begitu pula dengan mental. Fisik dan mental akan terbentuk ketika kita mempelajari karate secara baik dan benar, karena sesungguhnya itulah tujuan karate-do.
Pengenalan dan proses adaptasi fisik dan mental akan terjadi secara alami, karena tehnik karate diciptakan sesuai dengan batas-batas kelenturan tubuh manusia.
Pembentukan mental akan diarahkan melalui filosofi yang terkandung dalam ajaran karate-do, penekanan pada semangat akan sangat bernilai kepada pembentukan kepribadian seorang karateka, didalam jiwa yang penuh semangat tidak ada yang tidak mungkin tercapai, itulah karate-do.
PAKAIAN KARATE
Pakaian karate dalam istilah karate ( jepang ) disebut “DOGI”. Pakaian karate didesign seperti “kimono” ( pakaian tradisional jepang ). Terbuat dari bahan yang beragam yang memiliki kekuatan berbeda pula. Warna dasar pakaian resmi karate adalah putih. Terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu baju dan celana.
CARA MEMAKAI SABUK
Cara memakai sabuk merupakan hal yang tidak boleh dipandang kecil. Penampilan seorang karateka dapat mempresentasikan tingkat penguasaan terhadap ilmu karate yang dia pelajari. Menggunakan sabuk karate dengan baik merupakan tanda bahwa seorang karateka memiliki semangat yang tinggi dan pernghormatan yang tinggi terhadap ilmu karate itu sendiri. Dibawah ini adalah cara memakai sabuk karate yang baik dan benar.
SALAM KARATE
Etika dalam bersosialisasi disegala lingkungan adalah mengucapkan salam dengan sesama karateka. Begitu pula dalam karate. Salam merupakan hal yang sangat penting, karena disinilah letak arti filosofi terdalam, kerendahan hati dan semangat untuk terus belajar. Dengan mengucapkan salam berarti kita telah menghormati sesama karateka.Lafal salam karate adalah “OSH”, yang merupakan kependekan dari kata OSHINABU yang berarti pantang menyerah.
Sikap dalam mengucapkan salam adalah sikap siap sempurna dan membungkukkan badan pada saat mengucapkan kata “OSH”.
KOHEI, SENPEI DAN SENSEI
Kohei adalah adik seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih rendah.
Senpei adalah kakak seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih tinggi.
Sensei adalah guru/istruktur, atau yang memiliki tingkat Dan-III keatas.
Di antara ketiga tingkatan ini memiliki hirearki untuk saling menghormati dan mengucapkan salam.
SUMPAH KARATE
Sumpah karate adalah ikrar seorang kakareta ketika dia mempelajari karate. Sumpah karate tidak hanya berlaku ketika diucapkan di Dojo tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
SUMPAH KARATE
SANGGUP MEMELIHARA KEPRIBADIAN
SANGGUP PATUH PADA KEJUJURAN
SANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASI
SANGGUP MENJAGA SOPAN SANTUN
SANGGUP MENGUASAI DIRI
TEMPAT LATIHAN
Tempat Latihan dalam karate disebut “DOJO”, kata ini berasal dari bahasa jepang yang berarti tempat berlatih.
UPACARA KARATE
Sebelum dan sesudah latihan karate dilakukan upacara karate yang dipimpin oleh karateka tingkat tertinggi yang mengikuti latihan pada saat itu. Para karateka membentuk sebuah barisan sesuai dengan tingkatannya. Dimulai dari yang paling tinggi disebelah kiri hingga yang paling rendah disebelah kanan. Sensei/instruktur yang bertugas pada saat itu akan berdiri di depan barisan. Ada dua versi upacara karate ini, ada yang dilakukan berdiri dan yang dilakukan dengan cara duduk. Masing-masing cara digunakan pada kondisi yang berbeda.
TINGKATAN DALAM KARATE
Hierarki Karate merupakan tingkatan pada organisasi karate.
Sabuk Putih Kyu 10-9
Sabuk Kuning Kyu 8-7
Sabuk Hijau Kyu 7-6
Sabuk Biru Kyu 5-4
Sabuk Coklat Kyu 3-1
Shodan Dan I
Nidan Dan II
Sandan Dan III
Yondan Dan IV
Godan Dan V
…….. Dan VI
…….. Dan VII
…….. Dan VIII
…….. Dan IX
…….. Dan X
MOTTO
“ Kekuatan dipergunakan sebagai pilihan terakhir, dimana kemanusiaan dan keadilan tidak dapat mengatasi. Tetapi apabila kepalan dipergunakan dengan bebas tanpa pertimbangan, maka yang melakukan akan kehilangan harga diri dihadapan orang lain”.
By Gichin Funakoshi
KARATE-DO
“Memutuskan siapa yang menang dan siapa yang kalah bukanlah tujuan akhir dari karate-do. Karate-do adalah seni perkasa untuk membina kepribadian melalui latihan, sehingga karateka dapat mengatasi setiap tantangan nyata maupun tidak nyata”.